sumber : lipsus.kompas.com
Kontestasi Pilkada DKI Jakarta memasuki babak baru. Para petarung Ibu Kota mulai bermunculan. Jika sebelumnya kontestasi pilkada berpusat pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kali ini lebih ramai. Calon petahana Ahok sudah menemukan pendampingnya, yakni Djarot Saiful Hidayat.
Sementara para penantangnya bermunculan di menit-menit terakhir pendaftaran pasangan calon (paslon) di KPU DKI Jakarta. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Jauh sebelum Ahok dan Djarot bersatu, pasang surut mewarnai wacana antara Ahok dan PDI Perjuangan. Belum lagi dengan koalisi parpol di luar Ahok, yang menamakan diri Koalisi Kekeluargaan. Parpol di luar Koalisi Kekeluargaan, yakni Partai Golkar, Hanura dan Nasdem sudah menetapkan hatinya mendukung Ahok.
Dinamika koalisi kekeluargaan pun tak kalah menariknya. Parpol yang tergabung dalam koalisi, yaitu PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Gerindra, PKS, PKB, PAN, dan PPP, belum sepenuhnya sepakat pada satu calon. Ujung-ujungnya, parpol koalisi pun terbelah menjadi dua kubu.
Kubu pertama, yaitu Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP, mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, sementara kubu kedua adalah Partai Gerindra dan PKS dengan jagoannya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Adanya dinamika politik yang kuat dalam pilkada kali ini bahkan membuat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berpikir pilkada yang dirasakan saat ini seperti pemilihan presiden.
"Ini Pilkada DKI rasa pilpres," kata SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 21 September 2016 malam.
Pendaftaran calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat ke KPU DKI Jakarta diantarkan langsung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ahok dan Djarot bahkan semobil dengan Megawati.
Ahok duduk di kursi belakang bersama dengan Megawati, sementara Djarot duduk di depan bersebelahan dengan sopir.
Meninggalkan Kantor DPP PDIP pukul 13.05 WIB, Rabu, 21 September 2016, Ahok-Djarotbatal menggunakan bus. Rombongan memakai mobil Mega berpelat B 2100 BS.
Ahok dan Djarot mengenakan kemeja yang sama, sementara Djarot mengenakan jas kebesaran PDI Perjuangan. Hujan deras mengiringi rombongan Ahok-Djarot tiba di KPU DKI Jakarta. Tidak hanya PDIP, Hanura, Golkar dan Nasdem pun ikut mengantarkan Ahok-Djarot ke KPU DKI Jakarta.
Usai pendaftaran, Ahok berharap dapat melanjutkan program-program yang belum sempat terlaksana.
"Kita harapkan ini bisa kita lanjutkan dan tentu berharap di dalam pemilihan ini yang dipertandingkan adalah program, yang dikritik adalah program kami, yang dilombakan adalah program. Bukan suku, ras, agama kami," kata Ahok usai pendaftaran di KPU DKI Jakarta, Rabu, 21 September 2016.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkap alasannya mengusung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017. Salah satunya karena sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika, yakni meski berbeda tapi tetap satu.
"Kalau memilih pemimpin itu harus orang yang punya rasa kebangsaan nasionalisme. PDIP ideologinya Pancasila, sehingga kami ini tidak ada lagi perbedaan. Kita satu jiwa, Bhinneka Tunggal Ika," ujar Megawati di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 21 September 2016.
"Justru kami tidak ingin cari seseorang jadi pemimpin yang menimbulkan SARA. Kita ini negara majemuk luar biasa. Itulah yang saya putuskan," ucap Megawati.
Megawati Soekarnoputri mengungkap alasannya kenapa mengusung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017. Salah satunya karena sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika, yakni meski berbeda tapi tetap satu.
"Kalau memilih pemimpin itu harus orang yang punya rasa kebangsaan nasionalisme. PDIP ideologinya Pancasila, sehingga kami ini tidak ada lagi perbedaan kita satu jiwa, Bhinneka Tunggal Ika," ujar Megawati di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 21 September 2016.
Sekretaris PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya telah mempertimbangkan keputusan tersebut dengan matang. Menurut Hasto, sebagai petahana Ahok telah sejalan dengan langkah Gubernur DKI terdahulu yang juga merupakan kader dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Basuki Tjahaja Purnama atau Mas Ahok hingga saat ini petahana Gubernur DKI yang bertugas meneruskan tugas gubernur sebelumnya pada masa Pak Jokowi dan Ahok, yang telah diusung PDIP sebelumnya," jelas dia.
Ahok juga dinilai memiliki komitmen yang sesuai dengan PDIP. Ideologi Ahok itu juga dinilai sesuai dengan nilai Pancasila dan Undang-Undang 1945.
"Ahok dan Djarot mampu meneruskan Jakarta Baru, yang sebelumnya diusung Jokowi-Ahok pada periode 2012, sebagaimana hasil survei setahun terakhir yang menunjukkan kepuasan publik," papar Hasto. Sumber : newslLiputan6.com
888 Casino New York - Mapyro
ReplyDeleteThe 888 서산 출장마사지 Casino New York - 888 Casino New York 경상북도 출장안마 is a $4,000,000 hotel, resort and 포천 출장샵 casino located on 김천 출장샵 the waterfront in the Mid-West region of 양주 출장마사지